Bencana alam yang punya kaitan pada gelombang besar dengan asal dari lautan, dan perginya gelombang tersebut yakni daratan. Istilah Tsunami diambil dari bahasa Jepang yang berupa dari Tsu dengan artian gelombang, selanjutnya nami dengan artian pelabuhan, secara harfiahnya punya arti ombak besar pelabuhan.
Bukan cuma korban jiwa, harta benda yang ada pun juga lenyap juga memberikan suatu trauma yang dalam pada orang dapat selamat dari musibah ini. Negara Indonesia sendiri berada di titik dimana adanya pertemuan lempeng tektonik juga yang disebut cincin api, dengan hal tersebut tentu saja membuat Indonesia rawan terjadi tsunami.
Dengan mengetahui jika tsunami bukan suatu bencana sepele dan tentu berbahaya, penting juga bagi Anda untuk dapat tahu apa penyebab serta cara dalam penyelamatan diri tapi Anda juga perlu paham akan tanda-tanda akan adanya tsunami ini, berikut jelasnya.
Table of Contents
ToggleTanda Terjadinya
1. Gempa kekuatan tinggi
Untuk tsunami yang timbul karena reaksi tektonik akan dimulai dengan adanya gempa kekuatan tinggi dengan magnitudo lebih dari angka 7 skala richter. Berdasar dari BNPB, di Indonesia sendiri umumnya akan didahului dengan adanya gempa dengan kekuatan tinggi disusul susut laut. Tsunami di Indonesia punya kurun waktu 40 menit setelah terjadi gempa besar yang terjadi di bawah laut, dan berlangsungnya gempa yakni 20 detik lebih.
2. Air laut surut
Selesai gempa, surut air laut akan jadi penanda tsunami. Karang dan ikan akan terlihat di permukaan. Air laut yang surut ini mungkin saja akan terjadi tiba-tiba sesaat gempa berakhir. Hal ini karena air laut tengah mengisi lempengan bumi yang terbuka di bawah laut.
3. Suara Bergemuruh
Jika saja terdengar adanya suara gemuruh layaknya suara pesawat jet maupun kereta bisa saja ini tanda dari terjadinya tsunami yang datang. Suara bergemuruh ini terjadi akibat adanya pergeseran pada lempengan bumi yang ada di bawah laut. Jadi jika Anda mendengar suara gemuruh ini dengan tiba-tiba, patut diwaspadai karena mungkin saja bencana tsunami akan terjadi.
4. Hewan sekitar berperilaku aneh
Selanjutnya yakni tanda-tanda dari hewan yang tak biasa, semisal burung akan bermunculan pada area laut. Karena insting binatang yang tajam akan bahaya membuat mereka akan menjauhi laut.
5. Aktivitas yang tak wajar pada laut
Aktivitas yang tak wajar pada laut akan jadi tanda tsunami berikutnya. Gelombang dari air laut dengan tiba-tiba datang, dan terus berulang ditambah energi yang kuat sekali. Gelombang kecil akan datang sebagai tanda air laut yang kembali, dan beberapa menit setelahnya akan terjadi gelombang besar.
Penyebab Tsunami
1. Gempa
Gempa ini akan jadi penyebab paling umum dari adanya bencana tsunami. Gempa dangkal akan paling berpotensi dalam menimbulkan tsunami, tentu tidak semua gempa yang ada akan menyebabkan tsunami. Gempa dengan kekuatan lebih dari 7 skala richter yang punya potensi terjadi tsunami. Tsunami pada 2004 di Aceh jadi contoh karena tsunami terjadi akibat gempa bumi dengan magnitudo 9,1 skala richter.
2. Dari aktivitas vulkanik
Aktivitas vulkanik akan jadi penyebab adanya tsunami berikutnya, utamanya pada gunung berapi yang dekat maupun yang berada di bawah lautan. Secara umum, naik turun dari bibir gunung disebabkan aktivitas vulkanik, dan tsunami yang terpicu mirip seperti tsunami dengan pemicu gempa bawah laut. Dalam contoh seperti tsunami pada desember 2018 di Selat Sunda yang penyebabnya merupakan letusan dari anak krakatau.
3. Longsor
Longsor ini baik berupa di darat maupun yang ada di laut, jika di darat pemindahan material yang terjadi punya arah ke laut. Longsor yang ada di bawah laut juga sering terjadi karena efek dari gempa. Gangguan pada air seusai gempa biasanya juga diperparah dengan adanya longsor. Fenomena ini kerap jadi penyebab tsunami pada gempa yang tidak punya potensi menimbulkan tsunami.
Tindakan Penyelamatan
Jika saja anda merasa tanda-tanda tadi terlihat maupun terdengar, segera beritahu orang disekitar, Anda jangan menunggu adanya peringatan resmi juga akan terjadi tsunami serta segera selamatkan diri dengan:
- Pergi menjauh dari area sekitar pesisir laut, dan carilah dataran maupun bangunan dengan struktur yang kokoh juga lebih tinggi.
- Pergi menjauhi sungai, karena ombak dari tsunami dapat terus bergulir sampai sungai serta aliran air yang arahnya langsung ke laut.